Penyebabnya adalah Entsmoeba hystolitica yang menyerang
saluran cerna dan sebagai komplikasi mengenai alat di luar saluran cerna
seperti hati,paru-paru, otak, dan kulit, Amebiasis hati lebih banyak menyerang
laki-laki.
Patofisiolagi
Ada 3 cara E.hystolitica
masuk ke hati :
1.
Melalui system portal
2.
Secara langsung dari usus menembus
peritoneum masuk ke hati
3.
Melalui system limfe
Manifastasi Klinis
Perlu
diduga adanya amebiasis hati pada pasien-pasien yang mempunyai keluhan sebagai
berikut:
1.
Ras sakit di perut kanan atsa,
demam,rasa mual,penuh
2.
Tidak ada nafsu makan, sukar tidur,
berkeringat terutama malam hari, badan menjadi kurus, panas, mengigil
3.
Buang air besar bias/ obstipasi/diare
4.
Susah bernafas karena sakit
5.
Rasa sakit menjalar kepinggang dank e bahu
kanan
Disamping itu ada riwayat diare dengan ingus
dan/tanpa darah.ditemukan pula ketegangan di perut kanan atas dan hepatomegali.
Diagnosis
Diagnosis abses hati ameba berdasarkan:
1.
Respons baik terhadappengobatan
2.
Kelainan darah seperti leukositosis, tes
imunodifusi ameba positif
3.
Kelainan radiolagi, yaitu peningkatan
diafragma kanan dan diafragma tak bergerak pada pernapasan
4.
USG hati
5.
Ditemukan pus yang berwarna tengguli
pasa aspirasi abses
Diagnosis pasti yang ditemukannya ameba pada
jaringan hati dan pus berwarana merah tengguli pada aspirasi. Harus diingat
bahwa hasil negatif pada pemeriksaan ameba atau tidak ada riwatyat disentri
sama sekali tidak menyingkirkan abses ameba
Penatalaksanaan
1.
Istirahat di tempat tidur
2.
Diet makana lunak atau biasa, tergantung
keadaan penyakitnya
3.
Terapi medikamentosa
a. Memtronizol.dosis
4 x 500 mg/hari selama 5-10 hari, boleh dilanjutkan dengan atau bersama-sama
klorokuin
b. Klorokuin.
Dosis 3 x 250 mg/hari selama minimal 3 minggu, atau pada hari pertama diberikan
3 x 300 mg/hari kemudian dilanjutkan dengan 3 x 200 mg/hari selama minimal 19
hari. Pemberian preparat ini sebagai preparat tunggal perluy diikuti dengan
amubisid usus, misalnya Yatren 3 x 500 mg selama seminggu/menjelang selesai
pemberian obat(kira-kira 10 hari)
Sumber:Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran UI , kapita Selekta
Kedokteran edisi 3 jilid 1,2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar