Dafter isi

t;

Kamis, 06 Juni 2013

ENDOMETRIOSIS

 Definisi
Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat cavum uteri
Endometriosis adalah suatu penyakit dimana bercak-bercak jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, padahal dalam keadaan normal endometrium hanya ditemukan di dalam lapisan rahim.
Endometriosis dikatakan terkait dengan estrogen sebab perkembangan dan simptom yang ditimbulkan akan hilang seiring datangnya menopouse, oleh karena itu perawatan paling umum bagi penderita radang ini adalah penggunaan terapi hormonal yang menginduksi kondisi hipoestrogenik. Estrogen merupakan kelompok hormon steroid yang disekresi  ovarium setelah distimulasi oleh FSH dan/atau LH yang disekresi oleh kelenjar hipofise. Lebih lanjut sekresi FSH dan LH dihambat oleh hormon GnRH yang disekresi oleh Hipotalamus.
Biasanya endometriosis terbatas pada lapisan rongga perut atau permukaan organ perut. Endometrium yang salah tempat ini biasanya melekat pada  ovarium dan ligamentum penyokong  rahim. Endometrium juga bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan colon, Vesika urinaria, ureter,vagina, vulva, serviks, kelenjar limfe,  umbilikus, luka lapataromi.
Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu, anak perempuan, saudara perempuan). Faktor lain yang meningkatkan risiko terjadinya endometriosisadalah memiliki rahim yang abnormal, melahirkan pertama kali pada usia di atas 30 tahun dan kulit putih.
Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur yang berusia 25-44 tahun, 25-50% wanita mandul dan bisa juga terjadi pada usia remaja. Endometriosis yang berat bisa menyebabkan madul karena menghalangi jalannya ovarium ke rahim. Insiden endometriosis sulit dipastikan, karena pada banyak kejadian kejadian ini baru ditemukan pada laparoskopi ketika pasien mengeluh infertilitas atau nyeri abdomen yang samar-samar.
b.      Etiologi
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori berikut:
  1. Teori menstruasi regurgitasi trans tubal ( sampson ).
Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ketuba uterina lalu masukkedalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut.
  1. Teori Celomic Metaplasia Doctrine
Secara embriologis epitel germinal dan peritoneum pelvis berasal dari epitel coelom. Oleh karena suatu perubahan yang abnormal jaringan-jaringan tersebut berubah menjadi jaringan yang menyerupai endometrium.
  1. Teori Dissminasi Limfatik
Jaringan endometrium masuk kedalam sistem limfatik dari uterus pada waktu haid, kemudian menyebar ke daerah panggul
4.      Hematogen
Untuk keadaan endometriosis masuk kedalam sistem limfatik yang tidak dapat diterangkan dengan teori-teori yang sebelumnya.
Setiap bulan  ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim untukmembengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan). Endometriosisjuga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini, tetapi mereka tidak mampumemisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi perdarahan ringantetapi akan segera membaik dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya.
Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan parut danperlengketan di dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie tuba. Perlengketan ini bisamenyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium kedalam tuba falopii terganggu atau tidak terlaksana.Selain itu, perlengketan juga bisa menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahimenuju ke rahim.
Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada:
-  Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis
-  Siklus menstuasi 27 hari atau kurang
-  Menarche (menstruasi yang pertama) terjadi lebih awal
-  Menstruasi berlangsung selama 7 hari atau lebih
c.       Patofisiologi
Dimanapun lokasinya, endometrium ektopik, dikelilingi stroma, mengadakan implantasi dan membentuk kista kecil, yang berespon terhadap sekresi estrogen dan progesteron secara siklik, sama yang terjadi didalam endometrium uteri. Selama menstruasi terjadi perdarahan didalam kista. Darah, jaringan endometrium dan cairan jaringan terperangkap dalam kista tersebut. Pada siklus berikutnya, cairan jaringan dan plasma darah diabsorpsi sehingga meninggalkan darah kental berwarna gelap.
Siklus ini terjadi berulang setiap bulan dan lambat laun kista membesar berisikan darah kental berwarna coklat seperti ter. Ukuran maksimal kista bervariasi menurut tempat lokasinya. Kista kecil mungkin tetap kecil atau diserang makrofag dan menjadi lesi fibrotik kecil. Kista ovarium (endometriomata) cenderung lebih besar daripada kista yang lain namun tidak akan lebih besar dari ukuran jeruk sedang. Ketika kista tumbuh, tekanan internal mungkin merusak dinding endometrium yang aktif, sehingga kista tidak berfungsi lagi.
d.      Tanda dan gejala
o   Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul
Nyeri kram abdomen bawah yang khas mulai pada premenstruasi, mencapai puncak beberapa hari terakhir menstruasi dan lambat laun menghilang. Gejala ini sering disebut sebagai ‘dismenore didapat’. Jika kista endometriumnya besar dan terdapat perlengketan , atau jika lesinya melibatkan peritonium usus, keluhan dapat berupa nyeri abdomen bawah atu pelvis yang konstan dengan intensitas yang berbeda-beda.
o   Gangguan menstruasi
Menstruasi tidak teratur terdapat pada 60% wanita penderita. Pasien mungkin mengeluhkan ‘bercak merah’ atau spooting premenstruasi, perdarahan menstruasi dalam jumlah banyak (menoragia), atau frekuensi menstruasi yang lebih sering.
o   Kemandulan
Kelainan ini apakah bisa menyebabkan infertil masih diperdebatkan, kecuali lesinya sangat berat dan menimbulkan distorsi anatomi. Endometriosis biasnya tidak diduga sampai dilakukan laparoskopi untuk menyelidiki infertilitas. Endometriosis ringan yang disertai dengan infertilitas diobati dengan hormon oleh beberapa spesialis, tetapi tidak oleh spesialis lain. Pada tahun 1992 beberapa ahli dari Eropa menyimpulkan tidak ada data yang dapat dipercaya dan mendukung pengobatan endometriosis ringan dengan obat-obatan.
o   Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual).
Jika lesi endometrium mengenai cul de sac, terutama jika uterusnya retroversi dan terfiksir karena perlengketan, pasien dapat mengeluh dispareunia dalam penetrasi penis yang dalam.
o   Sakit ketika buang air besar
Sakit ketika defekasi terjadi bila lesi kista mengenai peritoneum usus.
Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih.
Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium bisa membentuk massa yang terisi darah (endometrioma).
Kadang endometrioma pecah dan menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba.
.e.       Diagnosis
Diagnosis biasanya dibuat berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik, dipastikan dengan laparoskopi. Kuldoskopi kurang bermanfaat terutama jika Cavum Doglas ikut serta dalamEndometriosis. Pada endometriosis yang ditemukan pada lokasi seperti forniks vaginae posterior, perineum, parut laparotomi, dan sebagainya, biopsi dapat memberi kepastian mengenai dignosis. Pemeriksaan laboratorium pada endometriosis tidak memberi tanda yang khas, hanya apabila ada darah dalam tinja atau ada darah dalam air kencing pada waktu haid dapat menjadi petunjuk tentang adanya endometriosis pada rektosigmoid atau kandung kencing. Sigmoidoskopi dan sistoskopi dapat memperhatikan perdarahan pada waktu haid. Pembuatan foto rontgen dengan memasukan barium pada kolom dapat memberi gambaran dengan filling defect pada rectosigmoid dengan batas – batas yang jelas dan mukosa yang utuh. Laparoskopi merupakan pemeriksaan yang sangat berguna untuk membedakan endometriosis dari kelainan di pelvis. Untuk menentukan berat ringan endometriosis digunakan klasifikasi dari American Fertility Society.
f.       Pencegahan
Meigs berpendapat bahwa kehamilan adalah salah satu pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah endometriosis. Gejala endometriosis memang berkurang atau hilang pada waktu dan sesudah kehamilan karena regresi endometrium dalam sarang – sarang endometriosis. Oleh karena itu perkawinan disarankan untuk dilakukan segera dan segera merencanakan kehamilan dalam waktu yang diinginkan tanpa menunda – nunda. Sikap demikian bukan hanya profilaksis yang baik terhadap endometriosis tetapi juga mencegah infertilitas sesudah endometriosis timbul. Selain itu jangan melakukan pemeriksaan yang kasar atau melakukan kerokan pada waktu haid karena akan menyebabkan mengalirnya darah haid dari uterus ke rongga panggul.
g.      Penatalaksanaan secara medis
Penatalaksanaan endometriosis
Ciri-ciri stadium
diagnosis
pengobatan
I minimal dan II ringan: Nodul-nodul kecil pada  bagian permukaan tanpa jaringan parut atau perlengketan perituba
Hanya dengan laparoskopi pada pemeriksaan infertilitas
Paling sering dilakukan elektokauter atau laser CO2 terhadap lesi
Jangan memberika hormon
III sedang :
Lesi kecil yang tersebar dipermukaan dengan jaringan parut , sedikit perlengketan
Sering bergejala tetapi diperlukan konfirmasi dengan laparoskopi
Elektrokauter
Hormon
Pembedahan konservatif jika pengobatan hormon tidak berhasil
IV berat :
Endometriomata ovarium > 2.5 cm, perlengketan yang nyata pada ovarium
Didapati gejala dan tanda dan dikonfirmasi dengan laparoskopi
Pembedahan konservatif
Hormon
Histerektomi san salfingo-ooforektoomi
V sangat berat :
Stadium III plus keterlibatan usus, bladder dan lain-lain
Laparotomi
Barium enema
IVP
Pembedahan
Hormon, jika pembedahan tidak sempurna
Pembedahan secara medis
Pada endometriosis sedang atau berat mungkin perlu dilakukan pembedahan. Endometriosis diangkat sebanyak mungkin, yang sering kali dilakukan pada prosedur laparoskopi. Pembedahanbiasanya dilakukan pada kasus berikut:
·         Bercak jaringan endometrium memiliki garis tengah yang lebih besar dari 3,8-5 cm
  • Perlengketan yang berarti di perut bagian bawah atau panggul
  • Jaringan endometrium menyumbat salah satu atau kedua tuba
  • Jaringan endometrium menyebabkan nyeri perut atau panggul yang sangat hebat, yang tidak dapat diatasidengan obat-obatan.
  • Untuk membuang jaringan endometrium kadang digunakan elektrokauter atau sinar  laser. Tetapipembedahan hanya merupakan tindakan sementara, karena endometriosis sering berulang.
  • Ovarektomi dan histerektomi hanya dilakukan jika nyeri perutatau panggul tidak dapat dihilangkan dengan obat-obatan dan penderita tidak ada rencana untuk hamil lagi.
  • Setelah pembedahan, diberikan terapi sulih esterogen. Terapi bisa dimulai segera setelah pembedahan ataujika jaringan  endometrium yang tersisa masih banyak, maka terapi baru dilakukan 4-6 bulan setelahpembedahan.
Pilihan pengobatan
Obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati endometriosis
Obat
Efeksamping
Kontrasepsi oral nonsiklik
Pembengkakan perut, nyeri payudara, peningkatan nafsu makan, pembengkakanpergelangan kaki, mual, perdarahan diantara 2 siklus menstruasi, trombosis vena dalam
Progestin
Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi, perubahan suasana hati, depresi, vaginitis atrofika
Danazole
Penambahan berat badan, suara lebih berat, pertumbuhan rambut, hot flashes, vagina kering, pembengkakan pergelangan kaki, kram otot, perdarahan diantara 2 siklus, payudara mengecil, perubahan suasana hati, kelainan fungsi hati, sindromaterowongan karpal
AgonisGnRH
Hot flashes, vagina kering, pengeroposan tulang, perubahan suasana hati
Terapi hormon dan laparoskopi tidak dapat menyembuhkan endometriosis. Namun, perawatanini dapat membantu meringankan beberapa atau semua gejala pada banyak wanita selama bertahun-tahun. Pengangkatan rahim (uterus), saluran telur, dan kedua ovarium (histerektomi) memberikankesempatan terbaik untuk penyembuhan.
Radiasi
Pengobatan ini yang bertujuan untuk menghentikan fungsi ovarium tidak dilakukan lagi, kecualiada kontraindikasi terhadap pembedahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar