Pada pemeriksaan motorik yang perlu diperhatikan adalah sikap, kekuatan, tonus, volume, penampilan tindakan motorik yang terkoordinasi dan ada tidaknya pergerakan volunter. Memeriksa sistem motorik harus dimahiri. Sebagian besar manifestasi objektif kelainan saraf bermanifestasi dalam gangguan gerak otot. Justru manifestasi objektif inilah yang merupakan bukti riil adanya suatu kelainan atau penyakit.
Telah dikemukakan bahwa : sindrom lower motor neuron mempunyai gejala : lumpuh, atoni, atrofi, dan arefleksi. Sindrom lower motor neuron didapatkan pada kerusakan di neuron motorik, neuraksis neuron motorik (misalnya saraf spinal, pleksus, saraf perifer), alat penghubung neuraksis dan otot (myoneural junction) dan otot. Sindrom upper motor neuron, yang dijumpai pada kerusakan sistem pyramidal, mempunyai gejala : lumpuh, hipertoni, hiper refleksi, dan klonus, serta refleks patologis. Kita ketahui pula bahwa kelumpuhan bukanlah merupakan kelainan yang harus ada pada tiap gangguan gerak. Pada gangguan gerak oleh kelainan di system ekstrapiramidal dan serebelar, kita tidak mendapatkan kelumpuhan.
Pada gangguan sistem ekstrapiramidal didapatkan gangguan pada tonus otot, gerakan otot abnormal yang tidak dapat dikendalikan, gangguan pada kelancaran gerakan otot volunter dan gangguan gerak-otot asosiatif.