Sistem Kardiovaskuler terdiri dari
darah,jantung dan pembuluh darah. Jantung terletak di dalam mediastinum
di rongga dada. 2/3 nya terletak di bagian kiri, 1/3 nya terletak di bagian
kanan dari garis tengah tubuh.
Proyeksi jantung kanan secara visual
pada permukaan anterior adalah dibawah sternum dan tulang iga. Pada bagian
permukaan inferior ( Apeks dan batas kanan jantung) diatas diafragma. Batas
jantung kanan (yang meluas kebagian inferior dan basal) bertemu dengan paru
kanan. Batas jantung kiri (yang meluas dari basal ke apeks) bertemu dengan paru
kiri.
Batas superior jantung kanan
terletak di intercostae ke-3 kira-kira 3 cm ke kanan dari garis tengah. Garis
yang menghubungkan kedua titik ini berkoresponden dengan basal jantung.
Batas inferior jantung kiri terletak
di apeks di intercostae ke-5 kira-kira 9 cm ke kiri dari garis tengah. Batas
inferior jantung kanan terletak pada intercostae ke-6kira- kira 3 cm ke kanan
dari garis tengah.
Garis yang menghubungkan garis
inferior kanan dan kiri berkoresponden terhadap inferior surface jantungdan
garis yang menghubungkan inferior dan superior kanan berkoresponden ke
border jantung kanan.
Berat jantung orang dewasa laki-laki
300-350gr, berat jantung orang dewasa wanita 250-350 gr. Panjang jantung 12 cm,
lebar 9 cm dan tebal 6 cm atau 4 gr/kg BB dari berat badan ideal.
I. STRUKTUR DAN FUNGSI JANTUNG
v Struktur
Pericardium dan Lapisan Jantung
Pericardium adalah memberan yang mengelilingi dan melapisi jantung.dan
memberan ini membatasi jantung pada posisi didalam mediastinum.Pericardium
terdiri dari dua bagian yaitu fibrous pericardium dan serous
pericardium.Febrous pericardium superficial adalah lapisan keras,tidak
elastik dan merupakan jaringan tebal yang tidak beraturan.
Fungsi dari fibrous pericardium
mencegah peregangan berlebihan dari jantung,melindungi dan menempatkan jantung
dalam mediastinum.
Serous pericardium adalah lapisan dalam yang tipis,memberan yang halus yang
terdiri dari dua lapisan. Lapisan parietal adalah lapisan paling luar dari
serous pericardium yang menyatu dengan perikardium fibrosa. Bagian dalam adalah
lapisan visceral yang di sebut juga epicardium,yang menempel pada permukaan
jantung ,antara lapisan parietal dan visceral terdapat cairan yang di sebut
cairan perikadial. Cairan perikardial adalah cairan yang dihasilkan oleh sell
pericardial untuk mencegah pergesekan antara memberan saat jantung
berkontraksi.
Dinding jantung terdiri dari 3
lapisan yaitu :
- Epikardium ( lapisan terluar )
- Myocardium ( lapisan tengah )
- Endocardium ( lapisan terdalam )
Lapisan perikardium dapat disebut
juga lapisan visceral,dari serous perikardium.lapisan luar yang transparan dari
dinding jantung terdiri dari mesothelium yang bertekstur licin pada permukaan
jantung.
Myocardium adalah jaringan otot
jantung yang paling tebal dari jantung dan berfungsi sebagai pompa jantung dan
bersifat involunter.
Endocardium adalah lapisan tipis
dari endotelium yang melapisi lapisan tipis jaringan penghubung yang memberikan
suatu batas yang licin bagi ruang-ruang jantung dan menutupi katup-katup
jantung .Endocardium bersambung dengan endothelial yang melapisi pembuluh besar
jantung.
Struktur Bagian Dalam dan Luar
Ruang-ruang Jantung
Jantung terdiri dari empat ruang,dua
atrium dan dua ventrikel pada bagian anterior.Setiap atrium terdapat
auricle,setiap aurikel meningkatkan kapasitas ruang atrium sehingga atrium
menerima volume darah yang lebih besar.
Pada permukaan jantung terdapat
lekuk yang saling berhubungan disebut sulkus yang mengandung pembuluh
darah koroner dan sejumlah lemak. Masing-masing sulkus memberi tanda batas
eksternal antar dua ruang jantung. Sulkus koroner bagian dalam mengelilingi
sebagian jantung dan memberi tanda batas antara atrium superior dan ventrikel
inferior.
Sulkus interventrikuler anterior adalah lekukan dangkal pada permukaan depan jantung yang
memberi tanda batas antara ventrikel kanan dan kiri,sulkus ini berlanjut
mengelilingi permukaan posterior jantung yang disebut sulkus
interventrikuler posterior dimana memberi tanda batas antar ventrikel di
bagian belakang jantung.
Atrium kanan
Atrium kanan menerima darah dari
cava superior,cava inferior dan sinus koronarius.Pada bagian antero superior
atrium kanan terdapat lekukan ruang yang berbentuk daun telinga yang disebut aurikel,
pada bagian posterior dan septal licin dan rata tetapi daerah lateral dan
aurikel permukaannya kasar serta tersusun dari serabut-serabut otot yang
berjalan pararel yang disebut pactinatus. Tebal dinding antrium kanan
2 cm.
Ventrikel kanan
Ventrikel kanan membentuk hampir
sebagian besar permukaan depan jantung.Bagian dalam dari ventrikel kanan
terdiri dari tonjolan-tonjolan yang terbentuk dari ikatan jaringan serabut otot
jantung yang disebut trabeculae carneae.
Beberapa trabeculae carneae
merupakan bagian yang membawa sistem konduksi dari jantung. Daun katup
trikuspid dihubungkan dengan tali seperti tendon yang disebut dengan
chorda tendinea yang disambungkan dengan trabekula yang berbentuk kerucut yang
disebut papillary muscle.
Ventrikel kanan dipisahkan dengan
ventrikel kiri oleh interventrikuler septum. Darah dari ventrikel kanan
melalui katup semilunar pulmonal ke pembuluh darah arteri besar yang disebut pulmonary
truk yang dibagi menjadi arteri pulmonal kanan dan kiri.
Atrium kiri
Atrium kiri membentuk sebagian besar
dasar jantung.Atrium kiri menerima darah dari paru-paru melalui empat vena
pulmonal.Seperti pada atrium kanan bagian dalam atrium kiri mempunyai dinding
posterior yang lunak.
Darah dibawa dari atrium kiri ke
ventrikel kiri melalui katup bikuspid dimana mempunyai dua daun katup.
Ventrikel kiri
Ventrikel kiri membentuk apex dari
jantung seperti pada ventrikel kanan mengandung trabecula carneae dan mempunyai
chorda tendinea yang dimana mengikat daun katup bikuspid ke papillary muscle.
Darah dibawa dari ventrikel kiri
melalui katup semilunar aorta ke arteri yang paling besar keseluruh tubuh yang
disebut aorta asending.Dari sini sebagian darah mengalir ke arteri
coronary,dimana merupakan cabang dari aorta asending dan membawa darah
kedinding jantung,sebagian darah masuk ke arkus aorta dan aorta
desending.Cabang dari arkus aorta dan aorta desending membawa darah keseluruh
tubuh.
Struktur Katup-katup Jantung
|
|
Membuka dan menutupnya katup jantung
terjadi karena perubahan tekanan pada saat jantung kontraksi dan
relaksasi.Setiap katup jantung membantu aliran darah satu arah dengan cara
membuka dan menutup katup untuk mencegah aliran balik.
- Katup Atrioventrikuler
Disebut katup atrioventrikuler
karena letaknya di antara atrium dan ventrikel.
Katup atrioventrikuler terdiri dari
dua katup yaitu biskupid dan trikuspid,dan ketika katup atrioventrikuler
terbuka daun katup terdorong ke ventrikel.Darah bergerak dari atrium ke
ventrikel melalui katup atrioventrikuler yang terbuka ketika tekanan ventrikel
lebih rendah dibanding tekanan atrium.Pada saat ini papillary muscle dalam ke
adaan relaksasi dan corda tendinea kendor.
Pada saat ventrikel
kontraksi,tekanan darah membuat daun katup keatas sampai tepi daun katup
bertemu dan menutup kembali. Pada saat bersamaan muskuler papilaris
berkontraksi dimana menarik dan mengencangkan chorda tendinea hal ini mencegah
daun katup terdorong ke arah atrium akibat tekanan ventrikel yang tinggi. Jika
daun katup dan chorda tendinea mengalami kerusakan maka terjadi kebocoran darah
atau aliran balik ke atrium ketika terjadi kontraksi ventrikel.
- Katup Semilunar
Terdiri dari katup pulmonal dan
katup aorta. Katup pulmonal terletak pada arteri pulmonalis memisahkan
pembuluh ini dari ventrikel kanan. Katup aorta terletak antara aorta dan
ventrikel kiri. Kedua katup semilunar terdiri dari tiga daun katup yang
berbentuk sama yang simetris disertai penonjolan menyerupai corong yang
dikaitkan dengan sebuah cincin serabut.
Adanya katup semilunar memungkinkan
darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonal atau aorta
selama sistol ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastolik ventrikel .
Pembukaan katup terjadi pada waktu
masing-masing ventrikel berkontraksi,dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari
pada tekanan di dalam pembuluh-pembuluh a
II SIRKULASI DARAH
Sirkulasi Sistemik
Ventrikel kiri memompakan darah
masuk ke aorta.Dari aorta darah di salurkan masuk kedalam aliran yang terpisah
secara progressive memasuki arteri sistemik yang membawa darah tersebut ke
organ ke seluruh tubuh kecuali sakus udara (Alveoli ) paru-paru yang disuplay
oleh sirkulasi pulmonal.
Pada jaringan sistemik arteri
bercabang menjadi arteriol yang berdiameter lebih kecil yang akhirnya masuk ke
bagian yang lebar dari kapiler sistemik.Pertukaran nutrisi dan gas terjadi
melalui dinding kapiler yang tipis, darah melepaskan oksygen dan mengambil CO2
pada sebagian besar kasus darah mengalir hanya melalui satu kapiler dan
kemudian masuk ke venule sistemik.Venule membawa darah yang miskin oksigen.
Berjalan dari jaringan dan bergabung membentuk vena systemic yang lebih besar
dan pada akhirnya darah mengalir kembali ke atrium kanan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
sirkulasi sistemik:
Curah jantung
Aliran tekanan
Tahanan sirkulasi iskemik
Sirkulasi Pulmonal
Dari jantung kanan darah dipompakan
ke sirkulasi pulmonal.Jantung kanan menerima darah yang miskin oksigen dari
sirkulasi sistemik.
Darah di pompakan dari ventrikel
kanan ke pulmonal trunk yang mana cabang arteri pulmonary membawa darah
ke paru-paru kanan dan kiri.Pada kapiler pulmonal darah melepaskan CO2 yang di
ekshalasi dan mengambil O2.Darah yang teroksigenasi kemudian mengalir ke vena
pulmonal dan kembali ke atrium kiri.Tekanan berbagai sirkulasi karena jantung
memompa darah secara berulang ke dalam aorta.Tekanan diaorta menjadi tinggi
rata-rata 100 mmHg,karena pemompaan oleh jantung bersifat pulsatif,tekanan
arteri berfluktuasi antara systole 120 mmHg dan diastole 80 mmHg.
Selama darah mengalir melalui
sirkulasi sistemik,tekanan menurun secara progressive sampai dengan kira-kira 0
mmHg,pada waktu mencapai ujung vena cava di atrium kanan jantung.Tekanan dalam
kapiler sistemik bervariasi dari setinggi 35 mmHg mendekati ujung arteriol
sampai serendah 10 mmHg mendekati ujung vena tetapi tekanan fungsional
rata-rata pada sebagian besar pembuluh darah adalah 17 mmHg yaitu tekanan yang
cukup rendah dimana sedikit plasma akan bocor ke luar dengan kapiler
pori,walaupun nutrient berdifusi dengan mudah ke sel jaringan.Pada arteri
pulmonalis tekanan bersifat pulsatif seperti pada aorta tetapi tingkat
tekanannya jauh lebih rendah,pada tekanan sistolik sekitar 25 mmHg diastole 8
mmHg.Tekanan arteri pulmonal rata-rata 16 mmHg.Tekanan kapiler paru
rata-rata 7 mmHg
v Sirkulasi koroner
Saat kontraksi jantung sedikit mendapat
aliran oksigenisasi darah dari arteri koroner.cabang dari aorta asendences.
Saat relaksasi dimana tekanan darah yang tinggi di aorta darah akan mengalir ke
arteri coroner selanjutnya kekapiler kemudian vena coroner
.
Perdarahan otot jantung berasal dari
aorta melalui dua pembuluh utama,yaitu arteri koroner kanan dan arteri korone
kiri.Kedua arteri ini keluar dari sinus valsava.Arteri korone ini
berjalanberjalan di belakang arteri pulmonal sebagai arteri koroner utama(LMCA
: left main coronary artery) sepanjang 1-2 cm.arteri ini bercabang menjadi
arteri sirkumflek (LCX :left sirkumplek kiri) dan arteri desenden anterior
kiri(LAD :left anterior desenden arteri). LCX berjalan pada sulkus
atrioventrikuler mengelilingi permukaan posterior jantung sedangkan LAD
berjalan pada sulkus interventrikuler sampai ke apex,kedua pembuluh darah ini
akan bercabang-cabang memperdarahi daerah antara kedua sulkus tersebut.
Arteri koroner kanan berjalan kesisi
kanan jantung, pada sulkus atrioventrikuler jantung kanan.Pada dasarnya arteri
koroner kanan memperdarahi atrium kanan,vetrikel kanan dan dinding sebelah
dalam dari ventrikel kiri. Ramus sirkumflek memberi nutrisi pada atrium kiri
dan dinding samping serta bawah dari ventrikel kiri. Ramus desenden anterior
membri nutrisi pada dinding depan ventrikel kiri yang massif.
Meskipun nodus SA letaknya di atrium
kanan tetapi hanya 55 % kebutuhan nutrisinya dipasok oleh arteri koroner
kanan,sedangkan 45 % lainnya dipasok oleh cabang arteri cirkumflek kiri.
Nutrisi untuk nodus AV dan bundle of his dipasok oleh arteri arteri yang
melintasi kruk yakni 90 % dari arteri koroner kanan dan 10 % dari arteri
sirkumflek.
Setelah darah mengalir melalui
arteri-arteri sirkulasi koroner dan membawa oksigen dan nutrisi-nutrisi ke otot
jantung mengalir masuk ke vena dimana dikumpulkan CO2 dan zat-zat sampah.
Skema sirkulasi koroner :
Aorta Coronary
arteries Arterioles
Ccapilaries
Venula sinus
koronarius Raigt atrium.
Pembagian arteri koroner
-Arteri koroner kanan (RCA)
-Arteri koroner kiri (LMCA) : LAD,
LCX
RCA ? atrium kanan, 55 % SA node,
90% AV node dan 90% bundle his,RV
- conus branch : superior RV
- Sinus node art. : SA node,atrium
kanan dan atrium kiri
- right ventriculer branch : RV wall
- right atrial branch : RA
- acute marginal branch : inferior
RV, posterior apical dari interventrikular septum
- av node branch : av node dan
bagian bawah interatrial septum
- PDA: posterosuperior
interventrikular septum.
- left ventrikuler branch : RV
posterior
- left atrial branch : LA
LAD ? ant LV, 2/3 septum
intervenrtikuler bagian ant, apex,right
bundle,left ant bundle
- first diagonal branch : hight
lateral of LV wall
- second diagonal branch : lower
lateral dinding apex
- right ventrikuler branch : menuju
conus branch dan berakhir di
apical branch
memperdarahi anterior dan diafragmatik LV wall dan apex .
LCX ?LV lateral posterior,45 % SA
node,10 % av node, bundle of his
dan branch bundle(10 %),Left
atrium
- atrial circumflex branch : LA wall
- sa node artery : 45 % sa node
- obtuse marginal
branch:memperdarahi dinding posterior vent kiri.
- Postero lateral branch: dinding
posterior v.kiri
Coronary Vena
Setelah darah melewati arteri pada
sirkulasi koroner dimana nutrisi dan oksygen dikirim ke otot jantung kemudian
masuk ke dalam vena,dimana darah banyak mengandung CO2 dan sisa metabolisme.
Darah yang di oxsygenisasi dialirkan
ke sinus vascular besar pada permukaan posterior dari jantung yang di sebut sinus
coronary yang mana mengosongkan atrium kanan.
Sinus vascular adalah dinding vena
yang tipis tidak mempunyai otot yang halus untuk merubah diameter.Prinsip dari
ketiga vena membawa darah masuk ke sinus coronaries yang merupakan vena
terbesar jantung yang mengalir ke aspek anterior jantung dan tengah vena
jantung mengalirkan aspek posterior jantung.
Distribusi vena koroner
sesungguhnya paralel dengan distribusi arteri koroner . Sistem vena
jantung mempunya 3 bagian yaitu :
1. Vena tebesian merupakan system
yang terkecil, menyalurkan sebagian darah vena
dari miokard langsung ke dalam RA, RV dan LV daripada melalui sinus
coronaries. Darah vena tertuang langsung kedalam LV dalam jumlah yang
normal.
dari miokard langsung ke dalam RA, RV dan LV daripada melalui sinus
coronaries. Darah vena tertuang langsung kedalam LV dalam jumlah yang
normal.
2. Vena kardiaka
anterior mempunyai fungsi yang cukup berarti, mengosongkan sebagian besar
isi vena ventrikel langsung ke atrium kanan.
3. Sinus koronarius dan
cabang-cabangnya merupakan system vena yang paling besar dan paling penting,
berfungsi menyalurkan pengembalian darah vena miokard ke dalam atrium
kanan melalui ostium smus koronarius yang bermuara disamping vena cava
inferior.
Pembentukan Jantung dan Pembuluh
Darah Besar
Jantung berkembang di area
kardiogenik dari mesoderm, pada minggu ketiga. Daerah ini terletak di
ujung cranial discus embrionik korda angioblastik tumbuh disini dan bersatu
membentuk dua tabung endokard lateral.
Selama minggu ke 4-5 tabung ini
bersatu membentuk tabung jantungyang primitive, ketika jantung itu mulai
berperan sebagai pompa.
Gambar 2.14
Gbr. 2.14 Tabung jantung primitif
pada minggu-4
Mulai minggu ke 5-8 , tabung jantung
primitive melipat dan membentuk 4 ruang
jantung .Mula-mula tabung jantung primitive mengembang bertahap, dipisahkan oleh
sulkus yang terlihat samar-samar ( proses pelipatan / infolding).
jantung .Mula-mula tabung jantung primitive mengembang bertahap, dipisahkan oleh
sulkus yang terlihat samar-samar ( proses pelipatan / infolding).
Sinus venosus membentuk bagian
atrium kanan. Atrium primitive akan menjadi bagian dari kedua atrium. Ventrikel
primitive akan menjadi bagian terbesar ventrikel kiri. Bulbus cordis akan
menjadi ventrikel kanan. Truncus arteriosus akan membentuk aorta asending dan
pangkal arteri pulmonalis.
Darah vena mula-mula masuk ke tanduk
sinus dari sinus venosus vena cardinal (suatu cabang vena umbilicalis).
Beberapa minggu kemudian, seluruh aliran balik vena sistemik bergeser ke tanduk
sinus kanan melalui vena cava superior dan inferior yang baru terbentuk. Tanduk
sinus kiri menjadi sinus koronarius yang menerima aliran darah balik dari
miokard.
Tanduk sinus kanan dan sebagian vena
cava bergabung dengan atrium kanan yang membentuk dinding posterior. Proses ini
terjadi secara intususepsi ( seperti teleskop) dimana tabung yang satu masuk
dalam tabung lainnya. Setelah bagian kanan dari atrium yang asli akan membentuk
auricle kanan. Setengah bagian kiri dari atrium primitive tumbuh vena
pulmonalis, yang bercabang-cabang menuju paru membentuk system vena pulmonal.
Pada saat itu trunkus vena pulmonal (yang terbentuk dari atrium primitive)
melalui proses intususepsi bersama-sama membentuk sebagian besar atrium kiri.
Proses ini berlanjut, sehingga lebih banyak lagi system vena pulmonalis yang
bergabung ke atrium. Semua hanya satu orifisium kemudian ketika terjadi
percabangan terdapat 4 lubang.
Sepasang katup (katup vena) tumbuh
pada orifisium vena cava dan sinus koronarius. Superior dari
orifisium-orifisium ini, katup-katup ini berfusi membentuk spurium septum yang
sementara. Katup kiri menjadi bagian dari septum sekundum. Katup kanan
berkembang menjadi katup-katup vena cava inferior dan sinus koronarius. Suatu
tonjolan jaringan yakni crista terminalis, terbentuk di superior dari katup
kanan dan akhirnya mejandi bagian dari jalur konduksi dari sino atrial node ke
atrioventrikular node. Minggu ke 5-6 , septum primum dan septum sekundum tumbuh
memisahkan atrium kanan dan kiri. Septum ini tidak lengkap dan terdapat dua
lubang/ foramen, yang memungkinkan darah mengalir diantara ke dua atrium.
Septum primum tumbuh kebawah dari dinding superior posterior. Foramen (ostium
primum) menyempit ketika septum tumbuh.
Endocard sekitar kanal
atrioventrikuler (antara atrium dan ventrikel) tumbuh membentuk 4 perluasan,
yaitu bantalan endocard (endocard cushion) kiri, kanan, atas dan bawah.
Gam bar 2.17
Pada akhir minggu ke-6, bantalan
superior dan inferior bergabung membentuk septum intermedium, yang membentuk
kanal atrioventrikuler kanan dan kiri.
Tingkat antrioventrikuler
“Endocardial cushion” superior dan
inferior bergabung
Membentuk septum intermedium,
sehingga terjadilah
dua canal atriuventrikuler
Pada saat yang bersamaan bagian tepi
dari septum primum bersatu dengan septum intermedium menutup ostium primum.
Namun demikian sebelum penutupan ostium primum lengkap, kematian sel pada
bagian superior septum primum mengakibatkan pembukaan yang bergabung dengan
ostium sekundum. Lubang ini mempertahankan pirau/ shunt antara kedua
atrium sementara septum primum tumbuh, suatu septum sekundum yang tebal juga mulai
terbentuk. Septum sekundum ini tidak bertemudengan septum intermedium, sehingga
tetap ada lubang yang disebut foramen ovale dekat dasar dari atrium kanan.
Darah mengalir dari atrium kanan ke kirimelalui pembukaan pada septum yakni
foramen ovale dan ostium sekundum.
Gambar 2.19
Saat lahir kedua septum bergabung
sehingga lubang penghubung kedua atrium tertutup. Selama minggu 5-6, katup
atrioventrikuler berkembang. Jantung mengalami beberapa perubahan yang membawa
atrium dan ventrikel pada posisi yang benar dan meluluskan jalur keluar dengan
ventrikel.
Pada minggu 7-8, trunkus arteriosus
(alur kaluar jantung) mengalami proses septasi spiral, yang membentuk aorta dan
pangkal arteri pulmonal. Septum ini disebut septum truncoconal.
Septum ini juga tumbuh, masuk ke
ventrikel dan membentuk septum membranoseventrikuler, yang bergabung dengan
septum muscular ventrikuler, dengan demikian lengkaplah septasi ventrikel.
Terjadi pembengkakan pada ujung inferior trunkus arteriosus dan membentuk
semilunar atrial.
SISTEM SIRKULASI JANIN
Sistem sirkulasi janin terjadi
paralel artinya sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik berjalan secara
sendiri-sendiri dan hubungan diantara keduanya terjadi melalui pirau
intracardiac (foramen ovale)dan eksrtra cardiac (duktus arteriosus dan duktus
venosus).
Sistem sirkulasi janin berbeda
dengan sirkulasi post natal karena paru-paru, ginjal dan gastrointestinal dari
janin belum berfungsi. Untuk memenuhi kebutuhan pertukaran gas, nutrisi
dan ekskresi janin sangat tergantung pada ibu yang difasilitasi melalui
plasenta. Placenta berhubungan dengan ibu melalui pembuluh-pembuluh darah kecil
dan dinding uterus. Aliran darah dari janin ke plasentamelalui dua arteri
umbilical. Darah yang teroksigenasi dari plasenta mengalir melalui vena
umbilical.
Karakteristik sirkulasi janin:
- Sirkulasi pada janin terjadi akibat adanya pirau atau
shunt baik intra cardiac (foramen ovale) ataupun ekstra cardiac (duktus
arteriosus dan venosus).
- Darah yang mengandung O2 relatif cukup (PO2 30 mmhg)
mengalir dari plasenta melalui hati, sedangkan sisanya tanpa melalui
hati akan melewati ductus venosus ke vena cava inferior yang sekaligus
juga menerima darah dari hati melalui vena hepatica serta darah dari tubuh
bagian bawah.
- Sepertiga darah dari vena cava inferior masuk ke atrium
kanan kemudian melalui foramen ovale masuk ke atrium kiri, dan menuju ke
ventrikel kiri ke aorta dan sirkulasi koroner. Sementara dua pertiga darah
dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan dan ventrikel kanan melalui
tricuspid. Darah dari ekstremitas atas akan masuk ke atrium kanan melalui
vena cava superior dan bergabung dengan darah dari sinus coronariusmenuju
ventrikel kanan dan masuk ke arteri pulmonalis.
- Darah dari ventrikel kanan sebagian besar tidak menuju
ke paru-paru tetapi tetap menuju ke aorta desendenmelalui duktus
arteriosus. Hanya sebagian kecil saja darah menuju ke paru-paru karena
belum berkembang dan pada saat ini tahanan vascular paru masih tinggi.
- Darah dari aorta akan mengalir ke organ-organ tubuh
sesuai dengan tahanan vascular masing-masing. Kemudian darah kembali ke
plasenta melalui arteriumbilical yang keluar dari arteri iliaka interna.
Pada janin normal ventrikel kanan akan memompakan 60 % seluruh curah
jantung dan sisanya akan dipompakan oleh ventrikel kiri.
Perbedaan Sirkulasi Janin dan
Keadaan Pasca Lahir
Perbedaan mendasar antara sirkulasi
janin dengan bayi terletak pada fungsinya seperti berikut:
- Pada janin terdapat pirau intra cardiac (foramen ovale)
dan pirau ekstra cardiac (ductus arteriosus batalli, ductus venosus
aranti) yang efektif. Arah pirau terletak dari kanan ke sebelah kiri yaitu
dari atrium kanan ke kiri melalui foramen ovale dan dari arteri
pulmonalis menuju kea rah aorta melalui duktus arteriosus. Pada
sirkulasi pasca lahir tersebut pirau intra maupun ekstra cardiac tidak
ada.
- Pada janin ventrikel kiri dan kanan bekerja serentak
sedangkan pada pasca lahir ventrikel kiri berkontraksi sedikit lebih awal
dari ventrikel kanan.
- Pada janin ventrikel kanan memompa darah ke tempat
tujuan dengan tahanan yang lebih tinggi pada bagian sistemiksementara
ventrikel kiri melawan tahanan yang rendah dari placenta. Pada keadaan
pasca lahir ventrikel kanan akan melawan tahanan paru yang lebih rendah
daripada tahanan sistemik yang dilawan oleh ventrikel kiri.
- Darah yang dipompa pada janin oleh ventrikel kanan
sebagian besar akan menuju aorta melalui ductus arteriosus dan hanya
sebagian kecil saja yang menuju ke paru. Sebaliknya dalam keadaan pasca
lahir darah dari ventrikel akan sepenuhnya menuju ke paru-paru.
- Pada janin, paru memperoleh oksigen dari darah yang
berasal dari plasenta, sementara pasca lahir, paru berfungsi memberikan
oksigen pada darah.
- Plasenta merupakan tempat utama terjadinya pertukaran
gas, makanan dan ekskresi pada fase janin. Sebaliknya pada fase pasca lahir
fungsi-fungsi tersebut diambil alih oleh organ masing-masing.
- Pada janin terjamin akan berjalannya sirkuit bertahanan
rendaholeh karena karena terdapat plasenta dan akan hilang setelah keadaan
pasca lahir.
Perubahan Sirkulasi Normal Setelah
Lahir.
Setelah bayi lahir akan terjadi
perubahan penting pada system sirkulasi akibat putusnya hubungan antara
plasenta dengan sirkulasi sistemik dimana paru-paru mulai berkembang. Pada fase
ini akan terjadi perubahan seperti:
- Tahanan vascular sistemik akan meningkat.
- Ductus Arteriosus akan menutup.
- Foramen ovale menutup.
- Ductus venosus juga menutup.
Proses penurunan tahanan paru
terjadi akibat ekspansi mekanik paru-paru, peningkatan saturasi O2 pada arteri
pulmonalis dan PO2 alveolar. Dengan penurunan tahanan pada arteri pulmonalis
maka aliran darah pulmonal menjadi meningkat. Lapisan medial arteri pulmonalis
perifer berangsur-angsur menipis dan pada usia bayi 10-14 hari tahanan arteri
pulmonalis sudah seperti kondisi orang dewasa. Penurunan tahanan arteri pulmonalis
ini terhambat bila terdapat aliran darah paru yang meningkat seperti pada
keadaan defek septum ventrikel atau terdapat duktus arteriosus yang besar.
Pada keadaan hipoksemia seperti bayi
baru lahir pada daerah dataran tinggi maka penurunan tekanan arteri pulmonalis
terjadi lebih lambat. Tekanan darah sistemik tidak segera meningkat dengan
terjadinya pernafasan pertama. Hal ini biasanya akan terjadi secara perlahan,
bahkan adkalanya tekanan darah akan turun lebih dahulu dalam 24 jam pertama.
Pengaruh hipoksia fisiologis yang terjadi dalam menit-menit pertama pasca lahir
terhadap tekanan darah sistemik agaknya tidak bermakna, namun apabila terjadi
asfiksia berat yang berlangsung lama akan dapat menimbulkan perubahan tekanan
sistemik termasuk rejatan kardigenik yang akan sulit diatasi. Karena itu pada
bayi asfiksia harus segera dilakukan resusitasi adekuat dengan cepat. Setelah
tekanan sistemik meningkatyang disebabkan oleh masih terbukanya duktus.
Faktor-faktor yang diduga berperan
dalam penutupan duktus:
- Terjadinya peningkatan tekanan O2 dalam arteri (PO2)
menyebabkan kontraksi duktus, sebaliknya dengan hipoksemia akan membuat
duktus melebar. Dengan demikian duktus arteriosus persisten umumnya
ditemukan pada keadaan PaO2 rendah termasuk bayi yang mengalami sindroma
gangguan pernafasan prematuritas dan lahir pada daerah dataran tinggi.
- Peningkatan kadar katekolamin (epineprin, norepineprin)
yang berhubungan dengan kontriksi duktus.
- Penurunan kadar prostaglandin yang berhubungan dengan
penutupan duktus. Sebaliknya pemberian prostaglandin oksigen akan
menghalangi penutupan duktus. Sifat ini dimanfaatkan pada penatalaksanaan
pasien bayi premature dengan duktus arteriosuspersisten seperti pemberian
inhibitor indometasin yang dapat menyebabkan penutupan duktus, efek ini
hanya tampak pada duktus imatur, khususnya pada usia bayi kurang dari satu
minggu dan tidak pada bayi yang cukup bulan.
Struktur Pembuluh Darah
Sifat-sifat structural dari setiap
bagian system pembuluh darah sistemik menentukan peran fisiologisnya dalam
integrasi fungsi kardiovaskuler.
Dinding pembuluh darah arteri
terdiri dari tiga lapis:
- Lapisan luar disebut tunika advensia : tersusun dari
jaringan ikat dan mengandung serabut syaraf, pembuluh darah yang
mempengaruhi dinding arteri (vasavasorum).
- Lapisan tengah disebut tunika media : terdiri dari
kolagen, serat otot polos dan elastis damn mempertahankan elastisitas dan
ketegangan arteri juga berfungsi sebagai penyokong primer dari arteri.
- Lapisan dalam disebut tunika intima: lapisan mulus
sel-sel endotel yang menyediakan permukaan non trombogenik untuk
aliran darah.
Dinding pembuluh darah vena juga
teridiri dari tiga lapisan yang sama dengan arteri tapi lebih tipis.
Sirkulasi sistemik terdiri dari :
Arteri
Berfungsi untuk transportasi darah
dengan tekanan yang tinggi ke jaringan. Karena itu system arteri mempunyai
dinding yang kuat dan darah mengalir dengan cepat menuju jaringan. Dinding
aorta dan arteri relative mengandung banyak jaringan elastis. Dinding tersebut
teregang waktu sistol dan mengadakan recoil pada saat diastole.
Arteriol
Adalah cabang terujung dari system
arteri dan berfungsi sebagai katup pengontrol untuk mengatur pengaliran ke
kapiler. Arteriol merupakan tempat utama resistensi aliran darah dan perubahan
kecil pada diameternya menyebabkan perubahan yang besar pada resistensi
perifer.
Kapiler
Berfungsi sebagai tempat pertukaran
cairan dan nutrisi antara darah dan ruang interstitial.
Venula
Dinding venul hanya sedikit lebih
tebal daripada kapiler. Berfungsi menampung darah dari kapiler dan secara
bertahap bergabung kedalam vena yang lebih besar.
Vena
Berfungsi sebagai jalur transformasi
dari jaringan kembali ke jantung. Karena tekanan vena sangat rendah maka
dinding vena tipis, walaupun demikian dinding vena berotot dan ini memungkinkan
vena untuk berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk menyimpan atau
menampung darah dalam jumlah kecil atau tergantung dari kebutuhan tubuh
Perbedaan ukuran pembuluh darah
Tebal dinding
|
Diameter lumen
|
Luas penampang
|
|
Aorta
|
2 mm
|
2,5 mm
|
4,5 mm
|
Arteri
|
1 mm
|
0,4 cm
|
20 cm
|
Arteriol
|
20 mikron
|
30 mikron
|
400 cm
|
Kapiler
|
1 mikron
|
5 mikron
|
4.500 cm
|
Venul
|
1 mikron
|
20 mikron
|
4000 cm
|
Vein
|
0,5 mm
|
5 mm
|
40 cm
|
Vena cava
|
3,5 mm
|
3 cm
|
18 cm
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar