Dafter isi

t;

Senin, 22 Oktober 2012

kangker (tumor)


Kangker(Tumor)
Difinisi
 Kangker / neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang
Menimbulkan kemampuan sel untuk :
·          Tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
·         Menyerang jaringan biologi di dekatnya.
·         Bermigrasi ke jaringan tubbuh yang lain melalui sirkulasi darah / system limfatik,disebut metastasis


Tiga kangker ganas ini lah yang membedakan kangker dengan tumor jinak. Sebagian besar kangker membentuk tumor, tetapi beberapa tiadk leukemia. Cabang kedoktera yang berhubungan dengan studi, diagnosis, keperawatan ,dan pencegahan kangker disebut onkologi.Kangker dapat memnyebabkan banyak gejala yang berbeda,tergantung pada lokasi dan karakter kegansan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan siopsi. Setelah didiagnosis, kangker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi,/ radiasi

Kebanyakan kangkermemyebabkan kematian. Kangker adalah salah satu penyebab utama kematian di Negara berkembang . Kebayakan kangker dapat dirawat dan bias disembuhkan , terutama bila perawatannya dimulai sejak awal. Banyak bentuk kangker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bias dihindari. Meroko dapat menyebabkan banyak kangker dari pada faktor lingkungan lainya. Tumor menunjukan massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa “ganas” ( bersifakt kangker) // jinak(bersifat tdk kangker). Hanya tumor ganas yang mampu  menyerang jaringan lainya ataupun bermetastasis. Kangker daoat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembulu darah ke organ lain.

Klasifikasi







Pada umumnya, kangker dirujuk berdasarkan jenis organ / sel tempat terjadinya. Sebagai contoh, kangker yang bermula dari usus besar dirujuk sebagai kangker usus besar,sedangkang kangker yang terjadi pada sel basal dari kuli dirujuk sebagai karsinoma sel basal. Klasifikasi kangker kemudian dilakukan pada kategori yang lebih umum, misalnya

·         Kaesinoma,merupakan kangker yang terjadi pada epitel, seperti kulit / jaringan yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada system pencernaan / kelenjar. Contoh meliputi kangker kulit, karsinoma serviks, karsinoma anal, kangker esophageal, karsinoma hepatoselular, kangker laryngeal, hipernefroma, kangker lambung, kangker testiskular dan troid
·         Saknoma, merupakan kangker yang terjadi pada tulang seperti osteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosakoma, jaringan otot seperti rabdomiosarcoma, jaringan adipose, pembulu darah dan jaringan penghantar / pendukung lainya.
·         Leukemia, merupakan kangker yang terjadi akibat tidak matangnya sel darah yang berkembang di dalam sumsum tulang dan memiliki kecendrungan untuk berakumulasi didalam sirkulasi darah.
·         Limfroma, merupakan kangker yang timbul dari nodus limfa dan jaringan dalam system kekebalan tubuh .

Patalogi

Kangker adalah kelas penyakit beragam yang sangat berbeda dalam hal penyebab dan biologisnya. Setiap organisme , bahkan tumbuh, bisa terkena kangker. Hampir semua kangker yang dikenal muncul secara bertahap, saat kecacatan bertumpuk di dalam sel kangker dan sel anak-anaknya. 
Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cacat (mutasi) Kecuali jika pencegahan dan perbaikan kecacatan ditangani dengan baik, kecacatan itu akan tetap ada, dan mungkin diwariskan sel inag/daughter cell. Biasanya, tubuh melakukan penjagaan terhadap kangker dengan berbagai metode, seperti apoptosis, molekul pembantu(beberapa polymerase DNA), penuaan/(senescence), dan lain-lain. Namun metode koreksi kecacatan ini sering sekali gagal, terutama didalam lingkungan yang membuat kecacatan lebih mungkin untuk muncul Dan menyebar. Sebagai contohnya, lingkungan  tersebut mengandung bahan-bahan yang merusak, tersebut dengan bahan karsinogen, cedera berkala (fisik, panas, dan lain-lain),/ lingkungan yang membuat sel tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia. Karena it, kangker adalah penyakit progrestif, dan berbagai kecacatan progesif ini perlahan berkumulasi sehingga sel mulai bertindak berkelibihan dengan fungsi seharusnya di dalam organism. Kecacatan sel, sebagai penyebab kangker, biasanya bias memperkuat dirinya sediri (self-amplifying), pada akhirnya akan berlipat ganda secara eksponensial. Sebagai contoh
·         Mutasi dalam perlengkapan perbaikan kecacatan bias menyebabkan sel dan sel inangnya mengakumulasikan kecacatan dengan lebih cepat
·         Mutasi dalam perlengkapan pembuat sinyal (endokrin) bias mengirimkan sinyal penyebab kecacatan kepada sel di sekitarnya
·         Mutasi bias menyebabkan sel menjadi kekal (immortal), lihat tekomeres, membuat sel rusak bias membuat sel sehat rusak selamanya

Pembentukan sel kangker

Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kangker adalah hiperplasia , displasia dan neoplasia. Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan pertumbuhan dalam jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umunya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahap ini ukuran nucleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak ada cirri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasive.

Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, memyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin di butuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sal kangker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinnogen. Mutasi dapat secara spontan ataupun diwariskan.

Kelainan siklus sel, antara lain terjadi saat:
·         Perpindahan fase G1 menuju fase S.
·         Siklus sel terjadi tanpa disertai dengan aktivasi factor transkripsi. Pencerahan hormon tiroid beta 1 (TRbeta 1 ) merupakan factor transkripsi yang diaktivasi oleh hormon T3 dan berfungsi sebagai supresor tumor dan gangguan gen THRB yang sering ditemukan pada kangker
·         Siklus sel terjadi dengan kerusakan DNA yang tidak terpulihkan.
·         Translokasi posisi kromsom yang sering ditemukan ditemukan pada kangker sel darah putih seperti leukemia / limfoma, hilangnya sebagian DNA pada domaintertentu pada kromosom. Pada leukemia mielogenus kronis, 95%, penderita mengalami translokasi kromosom 9 dan 22, yang disebut kromosm filadelfia.

Karsinogenesis pada manusia adalah sebuah proses berjenjang sebagai akibat paparan karsinogen yang sering dijumpai dalam lingkungan , sepanjang hidup , baik melalui konsumsi, maupun infeksi. Terhadap 4 jenjang karsinogenesis:

·         Inisiasi tumor
·         Promosi tumor
·         Konversi maligman
·         Progresi tumor

Angiogenesis
            Pada umumnya, sel kangker membentuk sebuah tumor, kecuali pada leukemia. Sebelum tahun 1960, peneliti kangker berpendapat bahwa asupan nutrisi yang mencapai tumor terjadi oleh karena adanya jaringan pembulu darah yang telah ada, namun penelitian yang lebih baru menunjukan bahwa lintasan angiogenesis  diperukan bagi tumor  hanya akan berkembang dan menyebar. Tampa lintasan angiogenesis, sebuah tumor hanya akan berkembang sehingga memiliki diameter sekitar1-2 mm, dan setelah itu perkembangan tumor akan terhenti. Sebaliknya, dengan angiogenesis, sebuah tumor akan berkembang hingga melampaui ukuran diameter 2 mm. oleh karena itu, sel tumor memiliki kemampuan untuk mengsekresi protein yang dapat mengaktivasi lintasan angiogenesis. Dari berbagai protein yang dapat mengaktivasi lintasan angiogenesis seperti acidi fibroblast growth factor, angiogenin, epidermal growth factor,G-CSF, HSF,interleukin-8, placental growth factor-alpha, TNF-α, dan molekul kecil seperti adenosia, l –butyryl glycerol, nikotinamida, prostaglandin E1 dan E2; para ilmuan telah mengidefikasikan 2 protein yang sangat penting bagi pertumbuhan tumor yaitu vascular endothelial growth factor(VEGF) dan basic fibroblast growth factor (bFGF). Kedua protein ini disekresi oleh berbagai jenis sel kangker dan beberapa jenis sel normal

            Sekresi VEGF / bFGF akan mengakibat pada penserap sal endothelia dan mengaktivasi sel tersebut untuk memmicu lintasan metabolism yang membentuk pembulu darah baru. Sel endothelial akan memproduksi sejumlah enzim MMP yang akan melakukan degradasi terhadap jaringan matriks ekstraselular yang mengandung protein dan polisakarida, dan berfungsi untuk berbagai jaringan ikat yang menyangga jaringan parenkima dengan mengisi ruang si sela-sela selnya. Degradasi jaringan tersebut memungkinkan sel endothelial bermigrasi menuju jaringan parenkima, melakukan proliferasi dan diferensiasi menjadi jaringan pembulu darah yang baru.

            Reaksi antara asam tetraiodotiroasetat dengan integrin dan penghambat aktivitas hormon tiroksin dan tri-iodotiroina yang merupakan salah satu factor yang berperan dalam angiogenesis dan proliferasi sel tumor

Metastasis
            Waluapun telah dilakukan penelitian insentif selama beberpa decade, mekanisme. Patpfisiologis dari metastasis belum benar-benar diketahui dan masih menjadi kontroversi. Namun terdapat 2 model metastasis fundamental, yang mirip dengan proposal metastasis yang dianjurkan oleh Stephen Paget pada tahun 1889 yang mengatakan bahwa metastasis tergantung pada komunikasi antara sel kangker yang disebut the seed dan lingkungan mikra pada organ tertentu yang disebut the soil.
           
            Model yang pertama menjelaskan bahwa tumor primer pada organ akan timbul dari sel yang sama, yang mengalami berbagai perubahan seperti heterogenitas, ketidak seimbangan genomic, akumulasi mutasi / penyimpangan genetic, hingga terjadi evolusi klonal meliputi perubahan fenotipe dan perilaku sel sehingga potensi untuk melakukan metastasis organ lain dan membentuk tumor sekunder.
            Model yang ke2 menjabarkan bahwa kangker yang timbul pada organ, terjadi akibat aktivasi ruang yang diperuntukan bagi sel punca kangker sehingga memungkinkan metastasis dari sejumlah jaringan tubuh yang lain.

Faktor risiko
            Kangker adalah penyakit yang 90-95% kasusnya disebabkan factor lingkungan dan 5-10% karena factor genetic. Factor lingkungan yang biasanya mengarahkan kepada kematian akibat kangker adalah tembakau(25-30%), diet dan obisitas(30-35%), infeksi(15-20%), radiasi, stress, kurangnya aktivitas fisik, pulutan lingkungan.

Bahan Kimia

          Tibulnya penyakit kangker paru-paru sangat berkorelasi degan konsumsi rokok.Source:NIH.
Patologenesis kangker dapat dilacak balik ke mutasi DNA yang berdampak pada pertumbuhan sel dan metastasis. Zat yang menyebabkan mutasi DNA dikenal sebagai mutagen,dan mutagen yang menyebabkan kangker disebut degan karsinogen. Ada beberapa zat khusus yang terkait dengan jenis kangker tertentu. Rokok tembakau dihubungkan dengan banyak jenis kangker, dan penyebab dari 90% kangker paru-paru. Ketepaparan secara terus menerus terhadap serta asbestos dikaitkan dengan mesothelioma. Banyak mutagen adalah juga karsinogen yanhg bukan mutagen. Bahan kimia seperti ini bias menyebabkan kangker dengan menstimulusi tingkat pembelahan sel. Tingkat replikasi yang lebih cepat, hanya menyisakan sedikit waktu bagi enzim-enzim untuk memperbaiki DNA yang rusak pada saat replikasi DNA, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinyamutasi. Riset selama beberapa decade menunjukkan keterkaitan antara penggunaan tembakau dan kangker pada paru-paru,laring , kepala, leher, perut, kandung kemih, ginjal, esophagus, dan pangkreas. Asap tembakau memiliki lebih dai 50 jenis karsinogen yang sudah dikenali termasuk nitrosamines dan hidrokarbon aromatic polisiklik. Tembakau bertanggung jawab atas 1/3 dari seuruh kematian akibat kangker paru-paru di Negara berkembang ,dan sekitar   1/5 diseluruh dunia. Tingkat kematian akibat kangker paru-paru di Amerika Serikat mencerminkan pola merokok  dengan peningkatan yang dramatis dalam tingkat kematian akibat kangker paru-paru. Walaupun begitu, jumlah perokok di seluruh dunia terus bertambah, sehingga beberapa organisasi menyebutkannya sebagai epidemic tembakau. Kangker yang berhubungan dengan perkerjaan seseorang diyakini memiliki jumlah sebear 2-20% dari semua kasus

Rasiasi Ionisasi
            Sumber-seumber radiasi ionisasi, seperti gas radon, bias menyebabkan kangker  ketepaparan terus-menerus terhadap ultraviolet dari matahari bias menyebabkan melanoma dan beberapa penyakit kulit yang berbahaya. Radiasi dari frekunsi radiologi tak berion dari telepon seluler dan sumber-sumber radio frekunsi yang serupa juga dianggap sebagai penyebab kangker, tetapi saat ini sangat sedkit bukti buat yang mendukung keterkaitan ini\

Infeksi

            Beberapa kangker bias disebabkan infeksi. Ini bukan saja berlaku pada binatang-binatang seperti burung, tetapi juga pada manusia. Virus-virus ini berperan hingga 20% terhadap terjangkinya kangker pada manusia di seluruh dunia. Virus-virus ini termasuk papillomavirus pstein-Barr(penyakit limfoproliferatif sel-B dan kangker nasofaring), virus-virus hepatitis B dan hepatitis C (kangker hati), virus-1 keukemia selt pada manusia(leukemia sel T) dan helicobacter pylory(kangker lambung)
            Data ekperimen dan epidemiologis menyatakan peran kausatif untuk virus dan virus tampak menjadi factor risiko ke2 paling penting dalam perkembangan kangker pada manusia yang hnaya dilampaui oleh pengguna tembakau. Je nis tumo yang diimbulkan virus dapat dibagi menjadi 2 jwnis yang bertrasnformasi secara akut dan bertrasnformasi secara perlahan. Pada virus yang bertrasnformasi secara akut, virus tersebut membawa onkegen yang terlalu aktif yang disebut onkogen-viral (v-onc), dan virus yang terinfeksi bertrsanformasi segera setelah v-onc terlihat. Kebalikanya,pada virus yang bertrasnformasi secara perlahan, denome virus dimasukkan di dekat onkogen-proto didalam genom induk

Ketidak seimbangan Metabolisme

            Senyawa formaldehid yang disintesis didalam tubuh, sering sekali berbentuk dari lintasan metasbolisme senyawa xenobiotik,dapat membentuk ikatan kovalen dengan DNA / Mengikat pada serum albumin dan gugus valina dari hemoglobin,dan menginduksi lintasan karsinogenesis.

Ketidak seimbangan Hormonal

           
            Tingginya rasio plasma hormon TGF-β, yang merupakan regulator pada proses penyembuhan luka,akan meningkatkan produksi ROS pada fibroblast, serta diferensiasi fibroblast menuju fenotipe miofibroblas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar